Senin, 31 Mei 2010

Full house 'part 3'

Kyuhyun membuka halaman pertama buku itu, namun dia langsung menutupnya. Kyuhyun memeriksa keadaan sekitar, ‘Apa disini dipasang CCTV juga?’ batin Kyu, setelah memeriksa keadaan, dan tidak melihat satupun kamera tersembunyi Kyuhyun membuka halaman pertama. Kyuhyun membaca 1 halaman tersebut, matanya menyerngit,
“Aigooo~ Kenapa Min Rin menulis dengan bahasa Indonesia sih?” Kyuhyun menggaruk-garuk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal. Dia tidak sadar namanya tertulis didalam halaman tersebut. Akhirnya Kyuhyun keluar dari kamar untuk menaruh buku tersebut di kursi depan TV lagi, dan kembali menonton TV.

*MIN RIN DIARY*

Halaman pertama

Korea, 05 July 2008

Haaaa, ini notes pertama yang aku beli dikorea ^^ Aku harap kau akan rajin ku isi. Aku memutuskan untuk menulis dengan bahasa Indonesia, agar tak ada seorang pun disini mengetahui artinya. Setidaknya jika mereka tidak bisa bahasa Indonesia (-.-). Aku kini tinggal bersama Appaku, Eomma ada di Indonesia bersama Appaku yang baru T,T. Aku memutuskan kembali ke Korea. Aku rindu Appa dan Kyuhyun. Kau lihat foto didepan notes ini? Fotoku dengan seorang namja. Dialah Kyuhyun, Cho Kyuhyun. Dia adalah teman masa kecilku. Ehmm, mungkin tidak begitu kecil, saat umurku 10 tahun. Tapi dia sudah berumur 13 tahun. Aku berharap bisa kembali bertemu dengannya seiring aku kembali ke korea. Aku tahu aku bodoh (-,-) mana mungkin aku bisa kembali bertemu dengannya? Aiiish, sudahlah lanjutkan kepokoknya. Bulan depan aku akan memulai kuliahku di Korea. Semoga kehidupanku di Korea akan menyenangkan (: HWAITING MIN RIN ^^

Park Min Rin …

*end of park min rin diary*

*Park Min Rin POV*

Aku mencuci Cumi diwastafel. Kyu oppa membantuku mengiris bawang. Ini pertama kalinya kita berdua berbicara banyak sejak pertemuan kami. Aku benar-benar penasaran dengan Kyuhyun oppa. Tingkah dan gelagatnya aneh. Aku rasa aku memang harus bertanya. Apa dia memang Kyu masa kecilku?
“Hey oppa, kau tahu? aku punya pemikiran aneh,” Aku menengok ke arah Kyu oppa, di terlihat tekun dengan bawang irisannya, hihi.
“Apa?” Kyu menjawab dengan mata yang tetap fokus pada bawangnya. Dia tidak melihat kearahku,
“Aku berfikir kalau kau adalah teman masa kecilku. Aneh bukan?”Aku langsung masuk ke inti pertanyaanku. Aku rasa dia bisa mengerti maksutku tanpa aku harus berkata, ‘Hey oppa, kau Cho Kyuhyun teman masa kecilku bukan?’.
Kyu oppa diam, aku bingung mengapa dia tidak langsung menjawab. Tiba-tiba aku mendengar Kyu oppa menjerit, “Aduuuuhh…”. Aku langsung berhenti mencuci dan menengok ke arah Kyu oppa. Darah terlihat menetes dari telunjuknya. Kyu oppa hanya diam memandanginya, aiiiiish babo sekali dia ini!. Aku langsung menghampirinya dan menghisap darahnya, sesekali aku melirik kearah Kyu oppa mukanya pucat. Apa dia takut dengan darah, aku rasa dia memang Cho Kyuhyun temanku dulu. Aku menarik tangan Kyu oppa langsung ke arah washtafel dan mencuci lukanya dengan air. Aku bertanya padanya apa dia tidak bisa mengiris? dia terlihat marah dengan kata-kataku dan tidak ingin lukanya disembuhkan. Seperti ambekan anak kecil. Aku menyuruhnya duduk dikursi meja makan sementara aku mencari kotak obat,
“Oppa, kau tau kotak obat dimana?” Ucapku yang terlihat mengganggu Hyuk oppa menonton,
“Aniii~ untuk apa Minrin?” Hyuk oppa melepaskan pandangannya dari TV,
“Kyuhyun oppa teriris pisau didapur. Kau tahu dimana kotak obatnya oppa?” Leeteuk oppa yang tadinya berada dikamar langsung keluar mendengar kabar Kyu oppa, begitu pula dengan Yesung oppa yang sedari tadi dikamar.
“Mwo? Kyuhyun?” Leeteuk, Eunhyuk, Yesung, dan Siwon oppa langsung kedapur melihat keadaan Kyuhyun. Aku terus mencari kotak obat di buffet. Tapi nihil, tiba-tiba Siwon datang dan menawarkan bantuannya. Tentu saja aku tidak menolaknya, dia lebih tahu seluk beluk dorm ini daripada aku.
Aku terus mencari di sekitar ruang tamu, dan Siwon mencari di tempat lainnya. “Ini ketemu,” Tiba-tiba ada suara pelan tepat dibelakang kupingku, itu Siwon oppa. Mukanya persis dibelakang telingaku, dia masih seperti ingin membisikan sesuatu padaku. Akhirnya aku menengok kebelakang dan aiiiish~ muka ku dan Siwon oppa hanya berjarak satu cm. Yaaa! aku merasa pipiku memerah. Siwon oppa tersenyum, omo, aku tidak bisa tahan dengan senyumnya.
“Ayo cepat kita ke Kyu oppa.” Aku langsung menarik tangan Siwon cepat ke arah dapur, aku tidak ingin Siwon oppa melihat mukaku menjadi merah jambu. Begitu sampai didapur, oppadeul langsung mengambil alih kotak obat. Leeteuk oppa dan Hyuk oppa mengurus luka di jari Kyu, Yesung oppa sedang mengiris-iris bawang yang belum selesai Kyu kerjakan. Siwon berdiri disebelahku. Dia tersenyum melihat tingkah Kyu. Mengapa senyum Siwon sangat menawan oh Tuhaaan?!
“Sudah kyu, kau nonton tv saja sana. Kami akan meneruskan masakanmu bersama Min Rin.” Yesung oppa masih sibuk dengan bawangnya. Kyu langsung berjalan keluar dapur. Para oppa membantu perkerjaanku didapur. Aku melirik pada roti olesan Kyu yang belum sempat dia bakar. ‘Akan kusimpan dan kubakarkan untuknya.’ batinku. Kita semua sibuk dengan semua pekerjaan. Eunhyuk memotong-motong wortel, Leeteuk oppa membuat bumbu sopnya, dan Siwon oppa memotong sayur-sayur lainnya. Aku sedang memotong cumi yang sudah selesai aku bersihkan tadi.
“Ah!” Aku berteriak, semua oppa melirikku.
“Ada apa Min Rin?” Yesung oppa, mendekatiku
“Ani oppa~ Aku melupakan sesuatu…” Aku langsung mencuci tanganku dan menuju kearah ruang tamu. Para oppa sibuk lagi dengan kegiatannya,
Aiiiish~ bodoh sekali aku meninggalkan notes berhargaku di bawah sofa depan tv -_- itu tempat paling tidak aman kan? Babo kau Min Rin!!

*End of Min Rin POV*

Kyuhyun sedang asik menonton drama kesukaannya Jumong. Tiba-tiba Min Rin mengganggunya,
“Oppa minggir,” Min Rin mengusir kyu dari singgasananya. Kyu tetap berada pada tempatnya.
“Misi oppa~~~” Min Rin kini mendorong Kyu. Kyu mulai bergeser dari tempat ia duduk semula. Namun, walaupun Kyu sudah minggir wajah MinRin tidak juga senang.
“Ada apa?” Kyu melirik kearah Min Rin, kemudian melanjutkan menonton.
“Apa kau lihat notes berwarna ungu disekitar sini?” Min Rin masih sambil mencari dikursi tempat Kyu duduk.
“Aiiiiish~ Cuma itu? aku menaruhnya dikursi sana.” kyuhyun menunjuk kearah kursi didepan TV.
“Mana oppa?” mata minrin terus melihat kearah kursi, namun tidak melihat notes berwarna ungu itu.

DUUUUUK

“Aw~ sakit oppa!” Min Rin mengusap kepalanya.
“Lagi, masa notes sebesar itu tidak terlihat!” Kyuhyun bangun dan mengambil notes yang terselip diantara bantal-bantal sofa,
“Tapi kau tak harus memukulku dengan remote -___-“ Min Rin terus mengusap-usap kepalanya yang sakit.
“Mana yang sakit?” Kyuhyun berjalan kearah Minrin untuk memberi notesnya.
“Nih, yang oppa tadi pukul!” min Rin masih terus mengusap bagian dikepalanya yang sakit,
“Ini bukan yang sakit?” Kyuhyun mengusap kepala Minrin tepat ditempat yang sakit.
“Ne~~ itu sakit!” dalam manja Minrin dia tersenyum,
“Kau bohong yah? dasar bocah!” Kyu langsung mengambil bantal disofa dan melemparkannya tepat kedepan muka Minrin,
“Min Riiiiiiiiiiiiiiin…..” Terdengar suara Eunhyuk dari dapur. Min Rin langsung kembali kedapur dan Kyuhyun melanjutkan tontonannya.

Min Rin yang sudah sampai dapur takjub dengan masakan yang ada. Calamary sudah siap diatas meja, sup juga sudah siap di meja. Piring pun sudah tertata untuk mereka berenam. Min Rin sangat puas dengan hasil kerja oppa-oppanya itu.

----------

10.00 PM di kamar Yesung, Ryeowook dan Kyuhyun.
Tentu saja para kamera man sudah tidak merekam kegiatan-kegiatan mereka. CCTVpun memang tidak dinyalakan pada jam tidur seperti ini.

“Kau darimana saja tadi Ryeo?” Yesung sedang bermain dengan ddangkoman di tempat tidurnya,
“Aku, Sungmin hyung, dan Shindong hyung menyiapkan sesuatu yang special.” Wookie duduk sebelah yesung. Kyuhyun keluar dari kamar, dia terlihat tidak tertarik dengan ucapan-ucapan Hyungnya.
“Ulang tahun Min Rin hyung.” Wookie berbisik ke telinga yesung. Dan mata Yesung yang sipit menjadi lebih besar.
“Jinjja? Kapan itu terjadi?” Yesung terdengar semangat,
“Ulang tahunnya masih sebulan lagi sih hyung….” nada suara wookie menjadi menurun, Yesungpun langsung kehilangan semangat.
“Lalu, apa yang kau lakukan dengan Sungmin dan Shindong?” ucap yesung sambil mengambil ddangkoman dan menaruhnya kembali ke aquariumnya.
“……………….” Wookie membisikan sesuatu pada Yesung. Muka Yesungpun langsung sumringah melihatnya.
“Kita akan pergi kesana?” Yesung teriak tak percaya,
“ssssstttt, baru kau, yang tahu!” Wookie menutup mulut yesung dengan melemparkan bantal. “neeee~ aku tau” Yesung langsung mengambil posisi tidur. Begitu juga dengan wookie.

*Kyuhyun POV*

“Aku, Sungmin hyung, dan Shindong hyung menyiapkan sesuatu yang special.” Wookie duduk sebelah yesung, aku bangun dari tempat tidur dan keluar dari kamar. Aku teringat oleh roti olesan ku yang belum sempat aku bakar. semoga belum ada hyung yang memakannya.
“Aiiiiiiisssh!” Aku terkejut melihat seorang perempuan sedang berada di dapur sambil mengerjakan sesuatu. “Oppa? Mengagetkanku saja.” Min Rin menatapku dan kembali dengan kertas-kertasnya. “Apa yang kau lakukan?” Ucapku sambil mencari-cari roti yang ku oleskan tadi. “ Kau mencari roti bakarmu oppa?” Min Rin bangun dari kursinya dan berjalan ke arah microwave disebelah kulkas. “ini oppa. sudah aku bakar, kesukaanmu yang pinggirnya garing kan?” Min Rin memberikan piring berisi roti-roti itu. “Dari mana kau tahu?” Aku mengambilnya dan duduk dihadapan Min Rin. “Yaaa! kau kan sudah kubilang, kau ini mirip dengan temanku. Ternyata hal ini juga sama.” Min Rin menjawabnya namun matanya masih melekat di kertas-kertas yang dimeja. Aku mengambil salah satu kertasnya “Apa ini? Tugas kuliah mu?” Aku melihat isi kertas itu, terlihat beberapa gambar baju-baju. “Iya oppa, ini tugas kuliahku. Bagaimana?” Min Rin menghentikan menggambar dan menatapku, “Cita-cita jadi desaigner? Karyamu bagus.” Aku melihat semua karyanya satu-persatu sambil menggigit roti bakarku. “Gomapta oppa~ aku sangat meragukan gambarku. Ini cita-citaku oppa, makanya aku mengambil jurusan fashion design.” Min Rin tersenyum sambil terus melanjutkan karya lainnya, sesekali aku melirik kedia, dan dia melihat kearahku pula. “Kau tau oppa? Impianku adalah mempunyai suami yang mau memakai desaign baju pengantinku. Aku ingin membuat setelan yang paling indah buat dia.” Min Rin tersenyum lebar saat mengatakan hal itu. Aku teringat akan sesuatu.

*Flashback*
Min Rin duduk disebelahku bermain dengan bonekanya. Dia sibuk mengganti-ganti baju bonekanya. Akupun sibuk dengan handphone eomma yang ada ditanganku, aku sibuk dengan permainan yang ada didalamnya.
“Oppa~ lihat boneka ini, mereka terlihat bahagia berpasangan seperti ini.” Min Rin menunjukan sepasang boneka didepan mataku.
“Aku ingin membuat baju yang indah untuk boneka ini. Aku ingin mereka memakai baju buatanku.” Min Rin tersenyum dan terus memainkan bonekanya. Aku ingin tertawa mendengarnya,
“Yaa Min Rin, lebih baik kau membuat baju itu untukmu sendiri.” Aku ingin tertawa. Tapi aku coba tahan. “Baik, aku mengubah impianku. Impianku adalah mempunyai suami yang mau memakai desaign baju pengantinku. Aku ingin membuat setelan yang paling indah buat dia.” Min Rin mendekatkan kepalanya lagi dengan kepalaku. “HAHAHAHA… Min Rin kau ini masih kelas 5 SD. Sudah berfikir sampai sana? Aigoo~” Aku tertawa sejadi-jadinya, melihat muka Min Rin ditekuk aku langsung diam dan tidak tertawa.
“Min Rin, gwachenaeyo? Mianhae, Cuma bercanda.” Aku menutup permainanku dan menyenggol Min Rin.
“Ani oppa, gwachena. aku tahu kau bercanda.” Min Rin kembali tersenyum dan bermain kembali.
*end of flash back*

“Oppa, oppa waeyo?” Min Rin membangunkanku dari ingatanku. “oh, anii~ aku mengantuk. Jangan tidur terlalu larut.” Aku bangun dari tempat dudukku dan meninggalkan Min Rin tetap didapur. “Kau jangan berisik dengan gamesmu dan lekas tidur oppa. Kasihan Hyung-hyungmu.” Itu pesan terakhir Min Rin sebelum aku meninggalkan dapur. Aku hanya mengangguk.

“Dari mana kau Kyu?” Yesung Hyung belum tidur rupanya? “Aku habis makan hyung. hee-hee” Aku langsung menuju tempat tidur. “Makan apa Kyunnie?” Wookie yang matanya sudah terpejampun masih mengajak bicara. “Roti hyuung. Kaukan tahu aku tidak bisa memasak apapun kecuali roti bakar, dan ramen. Tidurlah hyung, aku duluan.” Aku langsung menutup mukaku dengan selimut.

*END OF KYUHYUN POV*

Seminggu berlalu, Min Rin makin akrab dengan semua member. kecuali member yang tidak mengikuti Fullhouse. Namun sayangnya Min Rin dan Kyuhyun belum sadar bahwa mereka sebenarnya memang sahabat dari kecil, plus cinta pertama mereka. Kyuhyun yang dulu terlalu polos tidak begitu menyadari bahwa dia menyukai MinRin. MinRin pun begitu, namun ketika keduanya pisah mereka baru menyadari perasaan masing-masing.

MinRin kini akrab dengan Siwon. Dimana ada Siwon disitulah ada MinRin. Tidak untuk didepan umum. Tapi diDorm, jelas Kyu sangat cemburu melihatnya. Dia tak pernah menampakkannya. Namun, semua hyungnya tetap saja tahu kalau Kyu tidak suka jika Siwon mendekati MinRin.

1 komentar: