Kamis, 15 April 2010

Fullhouse 2 'part 2'

Kyuhyun mencengkram erat dompetnya. Kyuhyun membatin, 'Maafkan aku Sungmin-hyung. Dia memang Park Min Rin, aku yakin itu. Aku hanya masih berharap bahwa aku salah membaca nama itu,'. Kyuhyun terdiam. Semua member asik dengan kegiatannya sendiri. Tak terasa mereka sampai di restoran kesukaan mereka. Semua bergegas turun, terutama Shindong. Kyuhyun berada di antrian paling belakang. Siwon yang berada didepan Kyuhyun sadar dengan sikap Kyu yang tidak biasa.

"Kau kenapa Kyu?" Siwon mencoba berjalan disebelah Kyu,
"anio, Hyung." Kyuhyun menjawab dengan tenang,
"Kau fikir kau bisa membohongi Hyungmu ini?" Siwon menjitak kepala Kyuhyun,
"Aduuuuh, sakit hyung.. kenapa sih Hyung-hyungku senang sekali menjitak kepalaku?" kyuhyun mengusap-usap kepalanya,
"Kau selalu menutupi sesuatu pada kami Kyuhyun-ah." Siwon mencoba mengusap-usap kepala Kyu, namun Kyu menolak halus,
"Tak ada yang aku sembunyikan Hyung. Aku harus bicara apa?" Kyuhyun dan Siwon tiba paling akhir di restoran itu,
"Perempuan tadi Kyu," Siwon mendapatkan tempat duduk disebelah Eunhyuk. Kyu mencari posisi dimana dia duduk. Sialnya hanya tempat duduk disebelah Siwonlah yang kosong, Kyuhyun dengan berat hati duduk disamping Siwon.
"Perempuan yang mana hyung? di Cheonha tadi?" Kyuhyun membuka daftar menu makanan,
"Yang kau tabrak tadi, dia Park Min Rin kan?" Siwon tak putus asa,

*KYUHYUN POV*
Siwon hyung terus mendesakku. Ah Hyung ku yang satu ini memang selalu penasaran dengan yang namanya perempuan. "Dia Park Min Rin hyung," Aku berbisik pada Siwon hyung. "Benarkan kataku. Bagaimana orangnya kyu? Bagaimana kau bisa tau?" Mata Siwon hyung berbinar-binar namun terlihat muka penuh penasaran. "Aku kan sudah memberi tahukanmu hyung tadi bagaimana Min Rin. ehm, aku kurang begitu yakin sih hyung, tapi aku punya firasat bahwa dialah Min Rin," Aku berusaha melepaskan diri dari pembicaraan tentang Min Rin, semoga hyung tidak bertanya apa-apa lagi. Untungnya Siwon Hyung hanya mengangguk. Makanan yang kami pesanpun datang. Semua terfokus pada makanannya.

Jam setengah dua, kami sudah selesai makan dan bergegas masuk kedalam Bus. Kamera akan merekam kegiatan kami sehabis ini. "Sungmin-hyung, Apa kau senang dengan adanya Fullhouse season 2?" Kibum berpura-pura menjadi MC. "Aku senang dengan adanya Fullhouse season 2. Aku tak sabar ingin bertemu dengan gadis itu." Kemudian Sungmin Hyung memberikan senyum termanisnya. Aku tak bisa menahan tawa. "Apa itu hyung? Sudahlah hentikan senyummu itu. Gadis itu untukku." Siwon hyung terdengar sangat optimis. Kemudian terjadilah perbincangan semua member tentang Min Rin, aku hanya tertawa mendengar kata-kata mereka tentang Min Rin.

"Pasti dia gadis yang cantik," Kata Yesung hyung, Aku hanya tertawa, aku mengakui Min Rin memang cantik.
"Yang jelas Rambutnya panjang," Siwon hyung menambahkan, ah Hyung bodoh!
"Bagaimana kau bisa tau?" Tampang Eeteuk Hyung penasaran. Ini yang tak aku harap kan.
"Aku hanya menebak lihat saja nanti." Siwon hyung menjawab dengan sangat senang. Seakan-akan dia telah sukses membuat semua penasaran. Tak terasa Bus diparkirkan, Kami sudah sampai di Cheonha.

*END OF KYUHYUN POV*

*PARK MIN RIN POV*

Dasar Appa!! Mentang-mentang sahabatnya direktur perusahaan TV, aku diharuskan mengikuti acara-acara seperti ini. Memangnya dia ingin lepas denganku selama satu bulan hah?

dua hari yang lalu malam hari saat makan malam,
"Appa tak mau aku tinggal bersama appa?" Aku meminta penjelasan appa tentang acara yang akan aku datangi,
"Bukan nak, kamu itu hanya bersama mereka 1 bulan, tidak lebih!" Appa meralat kata-kataku, bagiku satu bulan atau sehari sama saja appa tidak menginginkan aku bersamanya,
"Berarti Appa tidak ingin melihatku selama satu bulankan?" Aku tidak jadi menyuapkan sesendok nasi kemulutku,
"Bukan begitu nak. Kamu kan bisa mendapat teman orang-orang hebat. lagipula, appa ingin kamu punya pacar," Appa menjawab dengan tenang kemudian tertawa,
"Aiigooo, Appa kau tak percaya anakmu ini bisa mencari pacar sendiri? Lagipula apa hebatnya artis-artis itu?" Aku menyuapkan nasi kemulutku dengan beringas, appa melihatnya tertawa geli,
"Nae Min Rin, kau pasti akan mengetahuinya nanti." Appa masih dengan santai menjawab pertanyaanku. Aaaaah appa, Kalau bukan karena aku mencintaimu aku pasti akan menolak keinginanmu.

Aku bergegas menuju kelas selanjutnya, tiba-tiba ada pelajaran tambahan. Aku setengah berlari menuju ruangan kuliahku, tiba-tiba seorang pria bertubuh tinggi besar menabrakku. Buku-bukuku berserakan, pria itu mengambil bukuku dengan wajah agak kesal. Dia sempat membaca nama dibukuku, kuperhatikan matanya menjadi lebih besar dari biasanya. Aku tak sengaja melihat tagname di dadanya, CHO KYUHYUN tertulis disana. omona, itu Kyuhyun? Teman masa kecilku? Kepalaku terasa pusing, aku tak percaya dengan apa yang kubaca tadi.
"Kau tak apa-apa?" Tiba-tiba Kyuhyun memegang pundakku dan memberikan buku-buku itu. Aku sedikit menggeliat ketika dia menyentuh bahuku. Aku menatapnya dan mengucapkan terima kasih sambil agak menunduk, aku mencoba pergi secepat mungkin hingga bayanganku tidak tertangkap olehnya. Kaukah oppa kyu? kyu yang meninggalkanku saat aku sedang menyukaimu? Ah Kyu, kapan kita bertemu lagi?

Dosen sudah menerangkan pelajaran, otakku masih memikirkan kyuhyun. Aku merasa dialah CHO KYUHYUN tetangga lamaku. Apa aku benar? Aku masih ingat persis wajahnya ketika dia duduk di SMP, wajahnya tak banyak berubah. Aku tak yakin persis itu dia atau bukan, namun laki-laki itu jelas sudah membuatku kehilangan konsentrasi belajarku.

Waktu berasa sangat cepat tiba-tiba sudah jam 01.45 siang. Mungkin mereka sudah menungguku. Pelajaran dikelaspun sudah selesai, aku bergegas ke tempat yang ditentukan. Bis yang harusnya ditumpangi mereka belum datang. Aku duduk disalah satu kursi taman, otakku tidak bisa berfikir rasional. Pertemuan dengan pria bernama Kyuhyun tadi membuatku ingat dengan kejadian 10 tahun lalu.

*ENDING OF PARK MIN RIN POV*

*KYUHYUN POV*

Bus diparkir. Kami keluar dari Bis. Aku melihat gadis yang kutabrak tadi. Berarti dugaanku benar, dialah Park Min Rin yang akan mengikuti acara ini. Dia duduk di salah satu kursi taman, matanya menerawang kedepan namun tidak menyadari kedatangan kami. Mungkin ia sudah menunggu kami terlalu lama. Aaaaah Mianhae Min Rin.

Kamera merekam semua aktifitas kami sampai bertemu Min Rin. Siwon-hyung terlihat paling semangat. Seperti biasa aku berada dipaling belakang. Aku melihat Min Rin lagi, mukanya tetap pucat. "Annyeong Haseyo." Min Rin melambaikan tangan pada kami. Kini tangannya sudah tidak dipenuhi buku lagi. Semua member melambaikan tangan. Dan atas aba-aba dari kang-in Hyung kami melakukan slogan kami "We're Super Junior!". Min Rin Tertawa melihat kami, kemudian mengucapkan sesuatu. "Aaaah! Kalian Super Junior?" Min Rin terlihat tak percaya. "Teman-temanku sering membecarakan kalian." Min Rin melanjutkan ucapannya. "Mwo? Kau tidak mengenal kami?" Eunhyuk hyung tampak bingung. "Jeonmal mianhae, aku baru di korea dan tidak pernah mengikuti perkembangan artis-artisnya." Min Rin tersenyum, senyumnya tak berubah bahkan setelah 10tahun berpisah.

Min Rin tetap sama. Sama seperti saat dulu aku mengenalnya. Umur kami terpaut 3 tahun. Tapi dia perempuan yang dewasa. Aku masih mengenalinya. Walau 10 tahun berpisah. Aku yakin dia tidak mengingatku. Tapi aku sangat yakin itu dia.

*ENDING OF KYUHYUN POV*

Mereka sibuk bercanda. Kyuhyun hanya ikut tertawa. Min Rin pun ikut terbawa suasana, senyum selalu menghiasi bibirnya. Mereka akhirnya naik ke dalam bis untuk mengantar Min Rin pulang, karena kamera tidak merekam perbuatan mereka di bus mereka tidak banyak berbicara kali ini, apalagi kyuhyun. Min Rin duduk bersama Siwon, Kyuhyun duduk dibelakang Siwon, dia diam dan hanya bisa terdiam melihat tingkah Siwon ke Min Rin.

*Park Min Rin POV*

Mereka lucu. Aku bersyukur ikut acara bersama mereka. Aku fikir mereka sombong, tapi aku rasa mereka baik. Namun sampai sekarang mereka belum mengenalkan namanya. Termasuk yang duduk disebelahku ini. Dia pria paling tampan diantara yang lain, dan juga paling ramah terhadapku. Agak berbeda dengan Kyuhyun, pria yang menabrakku tadi. Dia hanya tertawa selama kamera merekam kegiatan kita, tak ada celetukan, tak ada pertanyaan-pertanyaan yang dilemparkan darinya untukku. Apa dia Kyuhyun temanku dulu? Aku merasa dia sudah sangat berubah.

Tak terasa bis sudah berhenti aku keluar dari bis setelah berpamitan dengan semua member. Kecuali pada Kyu. Dia sedang tertidur dengan headphone dikepalanya dan gameboy di tangan kanannya. Aiiiish~ Lucu sekali Kyuhyun. Dia sangat mirip dengan Kyu teman kecilku. Apa memang dia? Sudahlah aku hanya berharap dia memang Kyu.

----

Besok paginya mereka menjemputku, tujuan pertama ke apartement mereka untuk menaruh semua barang-barangku dan melakukan beberapa perkenalan. Aku sangat penasaran dengan Kyuhyun. Apa memang dia Kyu teman lamaku itu?
*END OF PARK MIN RIN POV*

Kamera merekam kegiatan-kegiatan mereka. Semua sudah memperkenalkan semua nama mereka. Kyuhyun dapat giliran terakhir. "Annyeong Haseyo. Kyuhyun imnida." Kyuhyun merunduk. Min Rin pun ikut merunduk. "Hey, kau itu laki-laki yang menabrakku waktu itu kan?" Min Rin bertanya pada kyuhyun. Kyuhyun hanya diam, kemudian menjawab "Ne, mianhae buat kejadian waktu itu." Kyuhyun mencoba untuk tetap santai tapi memasang senyum manis. Min Rin membatin 'apa dia benar Kyu? Semua dari dirinya persis dengan Kyu. SEMUA! Namanya, hobbynya, sifatnya. Apa aku yang salah?' Min Rin terdiam dengan senyum Kyu, dia masih dalam pikirannya sendiri. Sedangkan Kyu lega Min Rin tidak terus menanyainya. Kini mereka fokus dengan kegiatan selanjutnya. Makan siang bersama.

----
*semua kegiatan direkam dengan kamera yang tersembunyi.*

"Aaaaah, coba ada Hankyung hyung, pasti dia akan membuat masakan untuk makan siang." Ucap Siwon sambil menonton tv.
"Siapa itu, Siwon oppa?" Min Rin menonton tv disebelah Siwon,
"Dia salah satu member kita. Jago sekali nge-dance. Dan yang penting dia pintar memasak. Lagi pula ada Ryeowook, tak harus Hankyung-hyung," Eunhyuk yang berada disebelah Min Rin ikut menjawab,
"Hey hyung, itu pertanyaan untukku! Lagi pula Wookie sedang tak ada disini," Siwon menepok pundak Eunhyuk, dan Eunhyuk membalas lagi dengan memukulnya dikepala. Siwon dan Eunhyuk bertengkar kecil-kecilan. Min Rin tersenyum melihat tingkah oppa-oppanya itu.
"Sudaaahlah oppa hentikan. Biar aku yang memasak." Min Rin beranjak dari tempat duduknya masih dengan tertawa. Setelah Min Rin masuk kedapur, Siwon dan Eunhyuk yang tadinya bertengkar langsung diam dan kembali menonton TV. Min Rin mengintip dari pintu dapur dan tertawa "Dasar oppa-oppa aneh." Min Rin berbalik sambil tertawa, tiba-tiba ada seseorang sedang membuat roti bakar.

"Hey, apa yang kau lakukan oppa?" Min Rin mendekati pria itu,
"Aku membuat roti bakar, kau mau?" Kyuhyun mendekatkan pisau ke muka Min Rin. Min Rin menjauhkannya perlahan kemudian tersenyum.
"Tidak terima kasih, aku tidak suka selai stroberi." Min Rin melirik selai yang sedang di oleskan pria itu,
"Ah, yasudah." Kyuhyun kembali mengoleskan selai. Mukanya tampak senang dengan kata-kata Min Rin Barusan, dia seperti semakin yakin dengan perkiraannya. Min Rin yang melihatnya jadi penasaran.
"Ah Kyu oppa, mengapa kau tetawa?” Min Rin melihat ke arah muka Kyu,
"Aku tidak tertawa.” Kyu masih saja tersenyum jahil, Min Rin menjadi makin Keki.
"Ah, kau memang aneh oppa sejak dulu," Min Rin mengambil bahan-bahan membuat Sup dan Calamary di kulkas sambil melihat reaksi Kyu. Min Rin melihat muka Kyu yang keheranan.
"Kau akan memasak?" Kyuhyun melihat Min Rin mulai mengiris-iris bawang,
"Ne~ oppa, bantu aku memasak!" Min Rin masih sibuk dengan bawang putihnya. Kyuhyun yang sudah selesai dengan roti-roti olesannya mendekati Min Rin.
"Dapat apa aku membantumu?" Kyuhyun melihat bahan-bahan yang ada didepannya,
"Kau bisa memakannya," Min Rin berhenti mengiris dan menatap Kyuhyun sambil tersenyum. Muka Kyuhyun merah.


*Kyuhyun POV*
ANIIIII, kenapa mukaku jadi merah begini? aku merasa jantungku berdebar. dan semua darah yang dipompa oleh jantungku langsung naik ke pipiku. Aiiish bagaimana kalau Min Rin melihatnya? Apa yang kukatakan?
Min Rin masih sama seperti saat kita terakhir bertemu. Senyum selalu ada di wajahnya. Ingin sekali mengulang kedekatan kami saat masih kecil. Ah tapi sepertinya dia lupa padaku. Tentu saja, dia masih begitu kecil waktu itu. Tapi sikapnya sejak tadi tidak seperti dia lupa padaku, bahkan yang aku lihat dia mengingatku sebagai temannya dulu. Ah, mungkin oppanya.
“Mukamu merah oppa.” Min Rin melihat kearahku. Aku langsung memalingkan muka, wajahnya sangat dekat dengan mukaku sss.
“Tak apa,” Aku melanjutkan mengiris bawang putih. Min Rin kembali sibuk dengan cumi-cumi yang sedang dibersihkan.
“Hey oppa, kau tahu? aku punya pemikiran aneh,” Min Rin menengok kearahku dan tersenyum, aku segera memalingkan muka jangan sampai dia melihat mukaku yang akan memerah lagi seperti tomat!
“Apa?” Aku terus mengiris bawang. aiih bawang yang kuiris kenapa bentuknya seperti ini? berbeda sekali dengan buatan Min Rin,
“Aku berfikir kalau kau adalah teman masa kecilku. Aneh bukan?” Min Rin mengatakan hal yang sangat menusuk hatiku. aiiish Min Rin aku sebenernya ingin memberitahumu,
“Aduuuuuh….” Aku mengiris jari telunjuk kiriku, darah langsung menetes. Aku hanya bisa terdiam melihat darah ini, fobiaku pada darah akhirnya terjadi lagi. Darah yang menetes itu terlihat mengalir deras dijariku. Tiba-tiba Min Rin menghampiriku dan menghisap darah ditelunjukku. Ajaib, sekeluarnya telunjukku dari mulutnya darahnya berhenti dan tidak ada lagi. Min Rin langsung menarikku ke washtafel untuk membersihkan luka itu.
“Kau tidak bisa mengiris oppa?” Ucap Min Rin sambil membasuh lukaku dengan air keran,
“Aku bisa!” Aku setengah berteriak dan menarik tanganku dari genggamannya. Tiba-tiba tangannya meraih tanganku lagi,
“Oppa, kau harus mengobati lukamu. Kau tunggu disini, aku ingin mencari obat.” Min Rin menyuruhku duduk di kursi meja makan dan meninggalkanku sendirian. Dia benar-benar Min Rin yang dulu.
“Ada apa Kyu?” Siwon Hyung masuk kedapur, dibelakangnya ada Eeteuk hyung, Yesung hyung, dan EunHyuk hyung.
“Apanya yang bagaimana? Aku tak apa-apa.” Aku menyembunyikan jariku yang terluka dibawah meja, walau aku yakin usahaku juga sia-sia.
“Mana tanganmu yang terluka?” Eeteuk hyung mendekat, mau tak mau aku berikan padanya jariku yang terluka.
“Dasar dongsaeng bodoh -_-,” Yesung hyung mengambilkan air minum untukku. Agak kurang pas juga sih eventnya. Apa hubungannya jari yang berdarah sama minum? Ya sudahlah,
“Darahnya tidak keluar banyak?” Eunhyuk pun mendatangiku, melihat ke lukaku yang sudah tidak keluar darah,
“Aku tidak apa-apa hyuuuung. Jangan berlebihan seperti itu.” Aku bangun dari tempat dudukku, tiba-tiba Siwon hyung mendorongku ke kursi lagi.
“Kau duduk disini! Jangan kemana-mana, aku akan membantu Min Rin mencari kotak obat.” Siwon hyung pergi ketempat Min Rin berada. Namun tiba-tiba Eeteuk hyung bicara, “ Kenapa disaat seperti ini kita lupa dimana menaruhnya sih?”. Aku sudah terbiasa dengan kekhawatiran para hyung. Mereka hanya ingin fobiaku terhadap darah tidak kambuh.
“Ini dia obatnya ketemu,” Min Rin datang dari ruang tamu berdua dengan Siwon, entah mengapa hatiku seperti tersengat listrik melihatnya. Min Rin terlihat sangat khawatir, dia segera menghampiriku dan mengobati lukaku.
“Sudah kyu, kau nonton tv saja sana. Kami akan meneruskan masakanmu bersama Min Rin.” Yesung Hyung mulai mengiris bawang yang belumku iris. Aku langsung jalan ke depan ruang TV, dan duduk santai di sofa. Aku merasa seperti menduduki sesuatu. Saat aku mengambilnya ternyata sebuah buku dengan cover gambar seorang gadis kecil dengan seorang laki-laki yang lebih tua darinya. Aku mengenali mereka. Itu fotoku dulu bersama Min Rin. Dia Masih menyimpannya? Buku apa ini? Aku langsung membawa buku ini dan pergi ke kamar kemudian mengunci pintu. Aku duduk di pinggir tempat tidur menggenggam buku itu. Apa aku boleh membaca isinya? Pelan-pelan aku membuka halaman pertama,

*bersambung*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar